Prioritas Utama

Anak

Seorang datang kepada Nabi Muhammad Saw. dan bertanya, ”Ya Rasulullah, apa hak anakku ini?” Rasulullah Saw. menjawab, “Memberinya nama yang baik, mendidik adab yang baik, dan memberinya kedudukan yang baik (dalam hatimu).” [HR. Aththusi]

Hidup yang hanya sebentar ini kelak akan dilanjutkan oleh generasi keturunan kita. Oleh sebab itu, kedudukan anak-anak dalam hati kita sangatlah penting. Apa saja yang kita miliki hari ini akan kita wariskan kepada anak-anak sebagai jejak kehidupan anak manusia di muka bumi ini. Secara berkesinambungan, nilai-nilai kesejatian hidup harus terus hidup dan dijalankan demi keharmonisan semesta dan isinya.

Memberikan prioritas terhadap seluk-beluk kehidupan anak merupakan salah satu komitmen yang telah kami pilih sejak awal berdirinya Cahyaloka. Karenanya, segala bentuk kegiatan, informasi serta sarana lainnya yang dapat mendukung tercapainya pemenuhan hak terhadap anak akan menjadi isu yang selaras untuk kami perjuangkan.

Perempuan

Peran perempuan dalam peradaban sangatlah penting. Dalam diri perempuan telah teranugrahi adikodrati SifatNya, Rahim. DenganNya itu perempuan menjadi tempat terbaik para generasi untuk tumbuh dan berkembang.

“Ibu adalah sekolah pertama bagi anak-anaknya. Apabila engkau telah mempersiapkannya dengan baik, maka sesungguhnya engkau telah mempersiapkan sebuah generasi yang baik dan kuat.” [Petuah Bijak Bestari]

Sungguh petuah itu telah memahami bahwa fitrah perempuan adalah sebagai “sumber kebahagian” bagi lingkungan sekelilingnya.

Saat lahir, ia menjadi jalan surga bagi kedua orang tuanya. Orang tua dianjurkan memperlakukan anak-anak perempuannya dengan baik sehingga atas usaha tersebut, para orang tua diganjar pahala surga.

Saat menikah, ia menyempurnakan separuh agama suaminya. Segala usaha suami untuk memenuhi kebutuhan lahir dan bathin perempuan yang dinikahinya dihitung sebagai ibadah wajib yang menghalanginya dari jalan menuju kesulitan dunia-akhirat.

Saat menjadi ibu, Surga berada di telapak kakinya. Artinya, perempuan memiliki kedudukan utama dalam kehidupan anak-anaknya. Menaati dan memudahkan segala urusannya akan menjadi kemudahan seseorang memiliki tempat istimewa di langit dan bumi.

Oleh Karena itu memuliakan perempuan merupakan kewajiban kita bersama sebagai masyarakat yang bermartabat. Ketika perempuan telah dikembalikan kepada fitrahnya sebagai sumber kebahagiaan, maka secara otomatis peradaban yang gemilang akan selalu berada dalam genggaman.

Dalam rangka mendukung segala bentuk pemuliaan terhadap perempuan, maka Cahyaloka membuka lebar seluruh kesempatan untuk memfasilitasi kemajuan perempuan Indonesia dalam menerima haknya sesuai dengan fitrah yang dimiliki.

Parenting

Berbicara tentang parenting tak bisa lepas dari keterlibatan keluarga. Keluarga, pada berbagi situasi dan kondisi, merupakan tempat paling penting dalam mencetak manusia sejati. Normalnya, Keluarga adalah sekolah pertama seorang manusia sebelum ia mengenal dunia lebih luas lagi di luar rumah. Tugas ini menjadi tanggung jawab bersama bagi ayah dan ibu sebagai “aparat berwenang” dalam keluarga.

Mau kemana arah sebuahkeluarga melangkah, sangat ditentukan oleh kebijakan dari “aparat berwenang” dalam keluarga tersebut. Pada posisi ini, ayah dan bunda memiliki tanggung jawab yang sama dalam memelihara keharmonisan sehingga keluarga dapat menjadi tempat yang nyaman untuk belajar seluruh anggotanya.

“Tiada seorang anak pun yang lahir, kecuali ia dilahirkan dalam keadaan fitrah. Maka kedua orang tuanyalah yang menjadikan anak itu baragama yahudi, nasrani, atau majusi.“ [HR. Bukhari – Muslim]

Menjadi orangtua pembelajar adalah pilihan yang tak bisa di-elakkan,  melihat berbagai permasalahan yang hadir pada generasi penerus kita hari ini. Kita tidak dapat menutup mata dan telinga apalagi hati, jika ingin masa depan peradaban jatuh ke tangan para agen perubahan yang mementingkan kemashalatan umat. Sudah saatnya kita ikut menjadi penentu dan kreator bagi terciptanya generasi yang bertanggung jawab dan gemilang dalam menoreh berbagai manfaat.

Atas dasar semangat perubahan, maka Cahyaloka memberikan ruang bagi keluarga (ayah dan ibu) untuk sama-sama menjadi orang tua pembelajar sepanjang hayat yang dengan penuh kesahajaan mendampingi generasi penerus tumbuh menjemput takdir terbaik menurutNya.