Kisah Dalam Al Qur'an

Kisah Dalam Al Qur’an: Gajah

Words In The Qur’an Challenge, Ramadan hari ke-19

 

Gajah adalah hewan terbesar di dunia ini yang memiliki berat rata-rata sekitar 3000 hingga 7000 kg.

Jenis gajah di dunia ada dua jenis, yaitu Gajah Afrika dan Gajah Asia, dimana ukuran Gajah Afrika lebih besar dari Gajah Asia.

Belalai pada gajah berfungsi untuk menggenggam, bernapas, memasukkan makanan ke dalam mulut, untuk minum, untuk membersihkan diri dari debu, untuk mengendus, mengangkat, berkomunikasi, sebagai alat perlindungan dan tentunya sebagai alat penginderaan.

Kaki pada gajah memiliki tulang rangka yang miring dengan bantalan lemak yang besar dan terdapat jaringan ikat pada bagian tumit kaki gajah.

Rangka miring pada kaki gajah ini memiliki artian bahwa gajah berjalan dengan cara berjinjit dengan mendistribusikan bobot tubuhnya yang besar secara merata ke bantalan lemak atau ke jaringan ikat yang ada di tumitnya. Struktur kaki gajah yang demikian membuatnya dapat melewati berbagai medan, baik itu tanah yang tak rata ataupun tanah berawa.

Kulit keriput pada gajah bertujuan untuk menjaga tubuh gajah agar tetap dingin atau tidak merasakan terlalu panas sedang ketebalan kulitnya dapat melindunginya dari suhu lingkungan yang dingin.

Dibalik keistimewaan gajah, Allah juga telah menjadikannya sebagai pelajaran bahwa sekuat-kuatnya makhluk ciptaanNya, tetap tak akan mampu menandingi KemahaanNya.

Peristiwa itu ada dalam kisah Ahsabul Fiil.

Dimana kesombongan raja Abrahah yang menyangka bisa menghancurkan Ka’bah dengan pasukan gajahnya harus kandas dengan pertolongan Allah yang mengirimkan burung Ababil untuk menghancurkan pasukan itu.

Sebelum raja Abrahah masuk Mekah, ia mengambil unta milik Abdul Muthalib, kemudian Kakek Rasulullah itu meminta haknya pada sang raja.

Raja yang sombong dan dzalim itu berkata, “bagaimana mungkin kau meminta untamu, sedang aku bersama pasukanku sudah akan menghancurkan Ka’bah.

Abdul Muthalib pun menjawab, “unta itu milikku, jadi aku meminta apa yang menjadi hakku, sedangkan Ka’bah itu milik Allah maka Allah yang akan mengurusnya”.

Tak lama setelah itu, terjadilah apa yang harus terjadi. Saat Abrahah memerintahkan pasukan gajahnya memasuki Mekah, para gajah yang selama ini telah dilatihnya menolak untuk masuk sehingga pasukan menjadi kacau.

Kondisi ini semakin mengacau ketika Allah kirimkan burung-burung dengan batu panas dari atas langit yang memporakporandakan kesombongan Abrahah hingga binasa bagaikan daun-daun yang dimakan ulat.

📍 Sumber diskusi/berkisah:

“Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara bergajah?” (Surah Al Fil [105]:1)

Poin penjelasan:

Bahwa tak ada yang berkuasa di muka bumi ini melebihi kekuasaan Allah Azza wa Jalla, termasuk pasukan gajah (ashabul fill) milik Raja Abrahah.

Aktivitas:

  • Menggali pengetahuan Ananda tentang gajah
  • Ayah dan Bunda dapat menambahkan informasi tentang gajah
  • Ayah dan Bunda dapat mengisahkan tentang ashabul fill.

.🐘🐘🐘🐘🐘🐘🐘🐘🐘🐘

#WordsInTheQuranChallenge
#QuranStorytelling
#KeluargaMuslim
#RamadanFamilyProject
#Cahyaloka
#LiterasiParenting
#LiterasiQuran
#GerakanLiterasi
#Literasi
#RamadanKarim
#DiRumahAja

Simak kisahnya di channel youtube berikut ini:

 

 

Lihat Juga

Kisah Dalam Al Qur'an

Kisah Dalam Al Qur’an: Kapal

Words In The Qur’an Challenge, Ramadan hari ke-26   Masih ingat, saat membahas tentang laut …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *